PROFIL BIODATA BUYA HAMKA, CENDEKIAWAN ASAL SUMATERA BARAT

Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) adalah seorang ulama, penulis, dan sejarawan terkenal Indonesia yang lahir pada tahun 1908 di Minangkabau, Sumatera Barat dan meninggal pada tahun 1981 di Jakarta. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh intelektual muslim terkemuka Indonesia pada masanya.


Sejak kecil, Buya Hamka telah menunjukkan minat yang besar terhadap agama dan sastra. Ia mempelajari agama Islam dari ayahnya sejak usia dini, dan pada usia 10 tahun, ia sudah menghapal seluruh Al-Quran. Setelah menyelesaikan pendidikan formal di sekolah dasar, ia melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren dan kemudian ke sekolah agama di Bukittinggi.

Selain sebagai ulama dan cendekiawan muslim, Buya Hamka juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Ia telah menulis lebih dari 100 buku yang meliputi berbagai topik, mulai dari agama, sejarah, sastra, hingga fiksi. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain "Tafsir Al-Azhar", "Di Bawah Lindungan Ka'bah", "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck", dan "Kenangan Hidup".

Buya Hamka juga memiliki peran penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada masa awal kemerdekaan, dan ikut memimpin gerakan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Karya dan kontribusi Buya Hamka dalam bidang agama, sastra, dan perjuangan kemerdekaan membuatnya dihormati dan diakui oleh masyarakat Indonesia dan dunia internasional hingga saat ini.

Berikut adalah profil dan biodata lengkap Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah)

Nama Lengkap            : Haji Abdul Malik Karim Amrullah

Nama Panggilan           : Buya Hamka

Tempat Lahir                : Rambatan, Agam, Sumatera Barat, Indonesia

Tanggal Lahir                : 17 Februari 1908

Agama                          : Islam

Pendidikan:

SD: Sekolah Dasar, Padang Panjang, Sumatera Barat

Pondok Pesantren, Batu Hampar, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat

Sekolah Agama, Bukittinggi, Sumatera Barat

Sekolah Guru Agama, Padang Panjang, Sumatera Barat

Karier:

Penulis buku dan artikel terkenal di Indonesia

Penceramah, khatib, dan ulama terkemuka

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada masa awal kemerdekaan Indonesia

Karya Tulis Terkenal:

Tafsir Al-Azhar

Di Bawah Lindungan Ka'bah

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Kenangan Hidup

Sejarah Umat Islam

Perkembangan Islam di Indonesia

Penghargaan:

Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI, 1967

Gelar kehormatan "Buya" dari masyarakat Minangkabau

Wafat: Jakarta, Indonesia, pada tanggal 24 Juli 1981

Buya Hamka dikenal sebagai tokoh intelektual muslim terkemuka Indonesia pada masanya, yang memiliki keahlian di bidang agama, sastra, dan sejarah. Ia juga berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia dan dipandang sebagai salah satu tokoh besar dalam sejarah modern Indonesia. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, dan masih dibaca dan dipelajari oleh banyak orang hingga saat ini.

Perjuangan Buya Hamka Pada Masa Perjuangan, Pernah Dipenjara :

Buya Hamka pernah dipenjara oleh penjajah Belanda selama kurang lebih dua tahun, antara 1940 hingga 1942. Ia dipenjara karena dianggap sebagai tokoh nasionalis yang dapat mempengaruhi rakyat Indonesia untuk bangkit melawan penjajahan Belanda.

Di dalam penjara, Buya Hamka tidak kehilangan semangat perjuangannya. Ia terus menulis, membaca, dan mengajarkan Islam kepada sesama tahanan. Buya Hamka juga memanfaatkan waktu di dalam penjara untuk menulis beberapa karya penting, seperti "Di Bawah Lindungan Ka'bah" dan "Tafsir Al-Azhar".

Selama di dalam penjara, Buya Hamka sering diinterogasi dan dipaksa oleh penjajah Belanda untuk menyerah dan mengakui kesalahannya. Namun, Buya Hamka tetap kukuh pada keyakinannya dan menolak untuk menyerah.

Setelah dua tahun dipenjara, Buya Hamka akhirnya dibebaskan bersama dengan tahanan lainnya pada tahun 1942 setelah Jepang menginvasi Indonesia. Meski begitu, Buya Hamka tetap mengalami berbagai rintangan dan kesulitan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama ketika Jepang menduduki Indonesia.

Kisah perjuangan Buya Hamka di dalam penjara Belanda menunjukkan keteguhan dan semangat juangnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia memperlihatkan bahwa tidak ada yang dapat mematahkan semangat juang seseorang yang memiliki keyakinan yang kuat dalam perjuangannya.

Posting Komentar untuk "PROFIL BIODATA BUYA HAMKA, CENDEKIAWAN ASAL SUMATERA BARAT"

close